12 May, 2009

Family Gathering Ikatila 86: dalam pengamatan, pendapat, ilusi, serta harapan ke depan seorang alumni*

Disarikan dari kegiatan FG Ikatila 86, 3 Mei 2009 di “Rumah Kabeda” Kukusan, Depok
Oleh: Amin, S.IP

Salut, kagum, dan rasa terima kasih buat panitia Seperti rencana semula waktu Reuni Akbar pada Januari 2009 lalu di salah satu kelas SMA 38, panitia saat itu (Bung Ginting) bersama kita semua merencanakan pertemuan kembali khusus angkatan 86, kalau gak salah akan diadakan di Bumi perkemahan pramuka Ragunan, namun rencana tersebut berubah setelah diadakan pertemuan di Bakmi Berkat Margonda yang melahirkan kesepakatan baru mengenai tempat yaitu di Rumah Kabeda tersebut, jadilah kita bertemu di sana dengan mengusung tema di atas. Saya pribadi nggak bias ngomong lagi rasanya atau membayangkan betapa kerasnya kerja panitia mungkin super ekstra kali ya, di bawah komando Bung Ridwan Cs, terus terang itu memang perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa, mengapa??
Bayangkan bagaimana cara mengumpulkan teman-teman alumni yang berserakan ada yang di Depok, Bogor, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, satu propinsi, lain propinsi dan bahkan luar negeri kalau saja event ini tidak dimanage dengan baik dan terencana wah nggak tau deh hasilnya. Saya angkat topi tinggi-tinggi buat panitia.

Rasa rindu ingin jumpa teman-teman satu angkatan
Telpon genggam saya terus berdering, sama seperti waktu akan menghadiri acara reuni Januari 2009 lalu, biasa dari teman-teman satu kelas dulu III IPS 2 antara lain: Agus Salam, Ahmad Junaedi, Tarki Dendi dan banyak lagi, semuanya ingin mengajak hadir dalam FG tersebut. “Min…… nanti datang ya….”, “kita kumpul di mana?????” atau “ gua jemput atau kita ketemu di mana ya…..?” ya.. banyak deh obrolan dan ajakan teman2 tsb., macam-macam obrolan mereka memang, bahkan ada salahsatu teman yang selalu memaksa dengan nada mengancam (bercanda) “awas kalo luh gak datang gue gares luh!!!” masih seperti dulu saja kelakuan mereka, itulah gaya teman-teman mengajak, bagi saya pribadi ungkapan seperti itu adalah sebuah ungkapan betapa teman-teman tersebut sangatlah rindu dengan suasana seperti ini, ya hitung-hitung obat mumet di tempa kerja, rumah, keluarga atau sekalian melebarkan jaringan pertemanan, perkumpulan, bisnis, usaha, dan sebagainya. Sah-sah saja bukan??? yang semua itu dikemas dalam suatu yang namanya Silaturahmi/silaturahim. Bukankah silaturahmi itu akan/bisa memperpanjang umur kita? Insya Allah…..
Yang jelas bertemu dengan teman-teman dalam FG kemarin membuat saya pribadi Fresh kembali dan banyak menambah wawasan dan cakrawala baru di dalam pemikiran dan jiwa saya terutama dalam pergaulan dan dalam bidang yang sekarang saya tekuni, mudah-mudahan anda juga demikian.

Suasana di Kabeda
Rumah Kabeda cukup luas, mapan, sejuk dan lumayan indah untuk kegiatan-kegiatan
semacam ini, terlihat halaman yang luas hingga terasa lapang jika mata memandang, dengan rimbunnya pepohonan membuat suasana sejuk, dan indahnya taman yang dapat menyegarkan mata bila mata memandang.
Namun mungkin karena jalan yang melalui lokasi tersebut bukan jalan protokol Depok (mungkin Margonda), jadi masih banyak yang baru dengar dan baru tahu, namun sudahlah tidak mengapa toh acara berjalan cukup lancar.
Acara FG dihadiri oleh Kepala sekolah SMU 38 dan beberapa guru, suasana bertambah ramai dengan hadirnya barisan anak-anak (putra dan putri) alumni yang ikut hadir dengan kedua orang tua mereka.
Jumlah alumni yang hadir diperkirakan 200 an orang, bisa dilihat pada buku tamu yang disediakan panitia.
Para Alumni dipersilahkan foto untuk buku alumni dengan background lambang Ikatila 86. Di depan terlihat pasar cinderamata, kaos, dan pernak-pernik dll. Yang dapat di beli oleh seluruh pengunjung sebagai kenang-kenangan dan cinderamata. Halaman parkir cukup luas lengkap dengan keamanan. Musik terus berkumandang, suara MC terus memanggil dan bergembira larut dalam suasana riang bak burung yang terus berkicau, lagu terus didendangkan baik oleh penyanyi dari group tersebut dan sumbangan lagu dari para hadirin dan panitia.
Beranjak dari halaman parkir saya bertemu dan disambut oleh beberapa panitia yang paling saya kenal yaitu Eko dan mempersilahkan saya untuk mengisi buku tamu/buku kehadiran. Panitia memberikan pin kepada saya dan menuliskan nama saya pada kertas dan menempelkan di dada dengan no. kedatangan tadi yang katanya akan ada doorprize. Wah…. dasar dari awal saya sudah bilang nomor saya ini bagus , bayangkan no. 99 yang saya punya eh….. benar saja saya mendapat doorprize….pada acara pembagian doorprize… Wahhh… lagi rejeki ya…, saya gak lihat apa isi dan berapa harga doorprize tersebut namun masih saja panitia mau mengurus yang demikian ………coba deh bayangkan……. Bung Ridwan cs…. Anda dan teman-teman panitia sangat kreatif, ini adalah bentuk perhatian dengan pengunjung/Tamu kan???, ya… para teman Alumni tentunya.
Semua hadirin saling bercengkrama dan saling terkesima satu dengan yang lainnya, bayangkan nggak pernah ketemu bahkan mungkin ada yang sejak lulus 1986 sampai sekarang baru ketemu, contohnya saja saya baru ketemu dengan Euis, Ade Bangun dan Erma, baru kali ini saya ketemu mereka, betapa senangnya rasa hati ini bertemu mereka terima kasih ya Allah …… Engkau masih mempertemukan kami, dapat bercanda, melihat keluarga mereka, mendengar berita, curhat, sharing, pokoknya yang penting hadir deh… jadi punya kesan……….

Panitia mempersilahkan hadirin istirahat pada pkl. 12.15. untuk makan siang, shalat dsb. Acara dibuka kembali setelah pk. 13.00,

Yang tidak kalah menariknya yaitu acara pelelangan barang (hiasan, jamdindng dsb) dalam rangka menghimpun dana untuk disumbangkan demi kemajuan sekolah, Alhamdulillah semua laku terjual. Untuk para Donatur /pembeli semoga rejekinya nambah terus….
Sumbangan lagu dari beberapa teman terus berganti, yang paling heboh ketika Udin Nganga tampil dan melantunkan lagu “Malam minggu”nya Bing Slamet duet dg sdr Eka yang sama lucunya mereka. Karena banyak yang joget tiba-tiba teman yang bernama Tiur menarik tangan saya untuk ikut larut dalam barisan joget ya…. Saya goyang saja terus…., ternyata enak juga joget bersama-sama di bawah panggung.
Agak terkesima juga saya saat mantan Kepala suku Sdr. Ginting melantunkan tembang “Mengapa harus jumpa” album dari Syam D’Loyd, ternyata suara bung Ginting boleh juga dan lagu tersebut mempunyai kenangan berarti bagi banyak orang (mungkin bagi yang menyanyi kali??) yang pasti termasuk saya, ha…ha…ha…, Lagu tersebut sebenarnya akan saya bawakan jika saya mendapat kesempatan bernyanyi dan saya sudah sepakat dengan teman III Ips 2 yang hadir bahwa lagu tersebut banyak disukai. Tapi nggak apa karena saya banyak stock lagu baik Pop atau Dangdut.
Bung Ginting anda mengingatkan saya dengan seseorang karena lagu tersebut, makasih…… ya….

Ya.. akhirnya saya dapat jatah juga untuk melantunkan “Dalam kerinduan” album The Mercy’s dan nambah satu lagu lagu yaitu “Birkan bulan bicara” album Broery Pesolima.
Saya berterima kasih kepada panitia karena diberi kesempatan menghibur teman-teman terutama MC yang pernah ketemu di Reuni sebelumnya dan Alhmdulillah masih ingat dengan saya waktu menembangkan lagu “Untuk apa lagi” Utha Likumahua pada Reuni Jan 2009 di SMU 38 tercinta kita. Memang kebiasan ini sering saya lakukan terutama pada event-event di tempat gawe (UI) dimana saya bekerja, bahkan sampai ke pestakeluarga teman sekerja jika mereka punya hajat, tetapi semua itu masih saya lakukan dengan menyalurkan hobby saja…. Ya….. alias gratis…, mungkin karena saya pernah berturut-turut memenangkan kontes suara/lomba menyanyi antar karyawan & pengajar di lingkungan UI dalam kegiatan Porseni UI dari tahun 2004-2008., tadinya sekedar menyalurkan hobby eh.. sekarang jadi sering manggung (ya.. bakat yang terpendam bisa jadi kali).

Sebagai bahan masukan FG Ikatila 86
Mungkin ini sekedar evaluasi saja (evaluasi pribadi), jika tidak setuju tidak mengapa:
1. Keberhasilan undangan datang kemarin kira-kira 20 s/d 30 % dari jumlah anggota, mengapa????
• Apakah kurang promosi ????
• Apakah kurang pendekatan secara kelompok, individu dll.???
• Apakah penentuan harga tiket tidak mewakili teman-teman yang mungkin saat ini hidup di bawah kemapaman, atau mungkin di bawahnya lagi (kita nggak tau kan???? Maaf saya tidak bermaksud mengecilkan teman), ini saya utarakan karena saya mendapat masukan dari seorang teman yang berbicara seperti ini pada pertemuan FG waktu itu, dan hal ini coba saya teruskan kepada teman yang lain antara lain Agus Salam, Abdul Haris, Ahmad Junaedi dll., buat saya pribadi harga sebesar itu termasuk wajar, dan mungkin jika alumni membawa keluarga bisa dikatakan murah, namun bagi teman yang dalam keadaan kurang beruntung memang bisa jadi memberatkan, namun ini hanya masukan…….

2. Bentuk acara
• Yang paling bagus dan menarik, acara dari kita, oleh kita dan untuk kita, ya… yang mengisi kita-kita sendiri, pengisi acara dari luar tetap ada.
• Acara yang berguna, bersifat sosial contoh waktu itu ada: tawaran beasiswa, bantuan kesehatan, tambah lagi dengan lowongan pekerjaan, informasi pendidikan, informasi magang (PKL), tawaran part-time dan sejenisnya.
• Memberikan kesempatan pada alumni untuk mengisi acara atau menyampaikan sesuatu apa saja yang mereka bisa dan kuasai, mungkin cerita waktu di SMA dulu, cerita keluarga, cerita sekarang sedang apa, bebas deh, apalagi cerita yang lucu-lucu.

3. Alumni serasa belum menyatu
Menurut pengamatan saya sepertinya diantara para alumni masih belum menunjukan kekompakan, berkelompok, membentuk gang sendiri, masih banyak yang menutup diri. Mungkin jika diadakan acara khusus melibatkan semua misalnya turun lapangan, saling bergandengan tangan, dibuatkan permainan atau nyanyi bersama, diharapkan akan kelihatan lebih menyatu.

4. Mengevaluasi alumni yang hadir, tidak hadir, dan sama sekali tak pernah hadir
• Alumni yang hadir, dibuatkan tanda anggota (ini sudah dilakukan), dan dihimbau untuk mencari tahu/mengajak teman satu kelas yang tak pernah hadir.
• Alumni yang tak hadir tetap di data, menyebutkan alasan mengapa tak hadir, dan dicatat/untuk arsip.
• Alumni yang belum hadir sama sekali dari awal s/d sekarang, mengapa????
 Apakah tidak tahu????, tidak ada yang menghubungi???, alamat susah dicari???, malas hadir???, sakit???, atau sudah tiada??, minimal Ikatila punya daftar/keterangan.

5. Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan saat ini cukup solid, namun jika anggota kepanitiaan/sub-sub/komisi-komisi sudah terwakili oleh minimal 1 atau 2 orang alumni dari tiap-tiap kelas dapat dikatakan lebih atau sangat solid jika mereka sudi menghubungi, mengajak dan berusaha meyakinkan para alumni untuk bisa hadir dan turut berpartisipasi, bersumbangsih dalam kegiatan Ikatila ini. Pada tiap pertemuan diadakan laporan perkembangan berita hasil kunjungan atau hubungan baik langsung atau dengan komunikasi yang sekarang ada (via telpon, sms, email, facebook dll.) ke tiap alumni.

6. Website Ikatila 86
Mohon maaf sebelumnya ini, saya nggak tahu ya…, bagaimana cara memberikan pemahaman kepada alumni yang sampai saat ini belum/nggak pernah/mungkin belum terbiasa/belum bisa menggunakan Internet, kita tahu kadang mereka gengsi atau lainnya padahal sarana tersebut cepat sekali untuk mengetahui berbagai informasi khususnya perkembangan Ikatila86 ini. Rasanya perlu juga dipampang website ikatila86 itu saat event-event diadakan atau mungkin sekalian kita buatkan petunjuk dari awal sekali bagaimana cara bisa sampai membuka ikatila86 dalam internet ini.

7. Tempat/lokasi pertemuan
Untuk event-event yang akan datang, selain pertimbangan biaya ada baiknya menentukan lokasi yang akan dipilih dengan pertimbangan:
• Tempat yang sudah favorit/banyak dikenal orang
• Lokasi tidak terlalu jauh dari domisili para alumni, diambil dari mayoritas (yang lebih banyak dipilih).
• Kendaraan yang melalui tempat tersebut banyak, mudah dan gampang.
• Hasil usulan semua alumni yang diserahkan oleh wakil-wakil yang duduk dalam kepanitiaan, kemudian dicari suara terbanyak/lokasi mana yang banyak dipilih, disepakti, namun itu tadi biaya harus prioritas utama dst.
Wah…. Sebenarnya masih banyak lagi kalau mau terus menggali pemikiran ini, namun sudah dulu deh…. Saya khawatir yang membaca akan bosan dan cape. Saat ini saya hanya (baru) dapat membantu ide-ide atau gagasan seperti ini, mudah-mudahan ke depan saya akan berpartisipasi yang lebih baik lagi.
Bung Ridwan saya tidak keberatan tulisan saya ini diedit sepanjang tidak mengubah makna dan tujuannya dan jika dimuat saya sangat berterima kasih pada anda pribadi, dan yang mau membaca sebab hal ini berarti dapat menambah nilai kredit sebuah tulisan saya (yang sedang belajar menulis) mudah-mudahan tulisan ini berguna bagi Ikatila86 dan kita semua.

Hasil buah pikiran dan pengamatan:
*Nama Asli/Resmi : Amin, S.IP
Nama Panggilan/Beken : Amin, Aminsann, Amy Enree, Abah
Pekerjaan : Pustakawan Universitas Indonesia
Contact: aminsann@yahoo.com; amin@ui.edu; amin.sann85@gmail; Amin Saanan facebook; Amin’sblog; (K); www.lib.ui.ac.id. (K)


2 comments:

junaedi nasir said...

Way...apa kabar pustakawan UI, semoga maju terus dan tulisan ini gak berakhir sampai disini. w sangat salut dan bangga serta sangat menghargai pendapat,saran bung Amy. sucses selalu bersama Ikatila86. salam IPS 2.

Krismana said...

Pak Amin, pa kabar...?? wah sy baru tau kalo Pak Amin Alumni Smantila juga toh... Sy Adi dari Fak. Teknik UI.. sy yg juara 3 lomba nyanyi pop di UI tahun 2008, nyanyi Untuk Apa Lagi juga boss, pake gaya broery pesodapur.. hehe.. kangen nih koq UI gak ngadain kontes nyanyi buat karyawan lagi..?? banyak bibit baru yang sayang kalo gak di ekspos... hehe